Skip to main content

Posts

Aku Menulis Maka Aku Ada

Oleh. Fauraria Valentine “Jika kau bukan anak raja, bukan pula anak ulama besar. Maka menulislah” –Imam Al. Ghazali-  Kalimat yang menimbulkan ketertarikan, tentang arti dari menulis bagi diri. Namun tetap saja selalu butuh waktu untuk menjawab bila ada yang bertanya. Mengapa harus menulis? Entahlah mungkin agak sulit mengungkapkannya dengan kata-kata. Karena menulis adalah sala satu kegiatan yang mampu membuat adrenalin memuncak. Jantung memompa darah lebih cepat, membuat emosi meluap. Setiap orang mungkin punya cara yang berbeda untuk dapat menikmati sensasi seperti ini. Seperti halnya sulit menjabarkan rasa manisnya gula atau pedasnya cabai, maka cara terbaik untuk mengetahuinya adalah dengan mencobanya.
Recent posts

Arti Menulis dan Memilih Dimana Kita Berdiri.

Oleh. S. F. Asqar Menulis. Kesan dari kata yang berakar pada kata dasar 'tulis' ini sangat sederhana. Tidak rumit, aktifitas biasa. Dulunya melibatkan batu sabak, kemudian helai lepas kertas dan pena, lalu buku dan pulpen, setelah itu komputer dan papan kunci, dan yang terbaru adalah gawai sejenis ponsel pintar dan turunannya. Menulis. Hanya menyusun kata. Dan ternyata itu salah.

Warnaku Hilang.

Oleh. S. F. Asqar Hilang sudah merahku Sedangkan kuning sudah lama memudar Hijau yang kemarin gemilang kini kusam Entah kemana biru Jingga tak tahu tersimpan dalam saku baju yang mana Sekarang cuma ada hitam Dan putih Itu pun mulai kelabu.

Tentang Sebuah Negeri

photos courtesy of Nyak Yus Oleh: Lugedanatrifari Berada di ketinggian 200-2.600 m diatas permukaan laut, satu keunggulan bagi negeri ini. Ditanahnya tumbuhan dan hewan seolah menemukan surganya. Subur tanahnya, melimpah airnya, hijau alamnya. Seperti nama lain negeri ini, serpihan tanah surga. Gambaran kehidupan tanpa rasa lapar, kekeringan, gersang, dan kemiskinan. Jikapun kehidupan itu terselip ditanah ini, saya rasa bukan karena perhitungan tuhan melainkan nafsu dan rasa syukur yang mungkin kurang dari penghuninya. Ada juga yang menyebutnya negeri antara. Gambaran dari sebuah daerah yang dulunya diragukan eksistensinya, apakah bagian dari suku aceh atau suku yang bertolak belakang dengannya. Namun, tanoh gayo berada ditengah-tengah wilayah Aceh. Untuk nama lainnya ia disebut-sebut sebagai negeri diatas awan. Sebelum matahari benar-benar memancarkan cahaya secara maksimal, pemukiman penduduk akan terlihat berselimut kabut. Suasana pagi yang lazim ditanah ini, saat awan m

Kenduri Sastra 4

Image courtesy of Rasnadi Nasry Minggu, 31 Januari 2016. Tiga komunitas kepenulisan di Dataran Tinggi Gayo; Garis Tepi (Bener Meriah), Kompak (Takengon), dan FLP Takengon (Takengon), menggelar Kenduri Sastra 4. Kegiatan yang sering disebut dengan nama Kensas ini adalah kegiatan rutin yang diluncurkan sebagai bentuk kepedulian dan usaha untuk mengembangkan minat baca tulis di wilayah Dataran Tinggi Gayo (Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues.)

Musim Semi Di FLP Takengon

Musim Semi. Gambaran yang sepertinya cukup tepat mewakili rentetan peristiwa indah yang terjadi di FLP Takengon. Seperti musim semi, masa di antara empat musim, tempat ketika pucuk tunas baru bermunculan. Harapan dan impian disemai dan bersiap untuk tumbuh berkembang.

Antara Menulis Dan Membaca

Oleh. S. Fadhil Asqar Sungguh mesra hubungan antara menulis dan membaca. Seperti ombak dan pantai, serupa siang dan metari ataupun malam dan selimut gelapnya. Bagaikan kumbang dan bunga. Tak beda dengan kerbau dan kubangan. Mereka tak terpisahkan.